Contoh Kasus pembelajaran IPA kelas V SDN Manduro 2
Bu Is akan mengajarkan IPA dengan topik pernapasan pada
manusia, di kelas V SD. Ia mempersiapkan media berupa gambar organ pernapasan
dan model organ pernapasan dan model organ pernapasan manusia. Ia juga
mempersiapkan LKS tentang nama – nama organ pernapasan manusia.
Sebelum mengajar, Bu Is memberikan apersepsi bahwa salah
satu ciri makhluk hidup adalah bernapas. Bu Is juga menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yaitu tentang macam/nama organ pernapasan
manusia dan fungsi masing–masing organ tersebut. Setelah itu, Bu Is memulai mengajar materi tentang organ
pernapasan. Ia menyuruh semua murid menarik napas untuk membuktikan bahwa
manusia bernapas dan untuk mengetahui dimana letak organ – organ pernapasan
tersebut. Bu Is memasang organ pernapasan manusia di papan tulis, dan tanya
jawab tentang nama – nama organ pernapasan manusia. Setelah itu Bu Is
memberikan LKS sebagai latihan secara berkelompok. Siswa melaporkan hasil
diskusinya dan kelompok lain menanggapinya.
Untuk menambah pemahaman siswa, Bu Is menunjukkan model
organ pernapasan manusia. Hal ini juga bertujuan membuat siswa lebih tertarik
untuk mengetahui siswa lebih tertarik untuk mengetahui letak dan fungsi organ
pernapasan manusia. Sambil menunjukkan
pada model, Bu Is mengadakan tanya jawab tentang fungsi masing-masing organ
pernafasan pada manusia.
Setelah itu Bu Is mengadakan evaluasi, dan setelah
dikoreksi, Bu Is tidak menyangka bahwa hasilnya tidak memuaskan. Hasil nilai
murid yang mencapai 75 ke atas hanya 10 orang dari 30 siswa. Bu Is merenung,
mengapa target tidak tercapai, padahal dia menargetkan 75 % siswa mendapat
nilai 75 ke atas ?
1. Mengidentifikasi masalah yang penting
Bu Is mengajarkan materi IPA dengan topik organ pernapasan
manusia kelas V SD.
Media yang digunakan adalah gambar dan model organ
pernapasan manusia.
LKS yang berisi gambar organ pernapasan manusia dan siswa
disuruh untuk menjelaskan nama.
Mengadakan apersepsi dengan menyatakan bahwa salah satu ciri
makhluk hidup adalah bernapas.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu supaya siswa – siswa
mengetahui tentang nama – nama organ pernapasan manusia dan fungsinya.
Metode yang dipakai demonstrasi, tanya jawab, penugasan, diskusi, ceramah.
Setelah hasil ulangan diperiksa ternyata hanya ada 10 orang
siswa yang nilainya 75 ke atas dari 30 orang siswa.
2. Bu Is sudah merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
dengan baik, ternyata hasilnya kurang memuaskan.
3. Analisis penyebab masalah
a. Bu Is terlalu banyak menggunakan metode, sehingga dalam
pelaksanaan
masing – masing metode kurang tuntas.
b. Bu Is tidak memberikan pemantapan materi dan kesimpulan
di akhir
kegiatan belajar mengajar.
c. Bu Is kurang menguasai materi
4. Alternatif pemecahan masalah
Seharusnya dalam proses belajar mengajar, Bu Is tidak
terlalu banyak menggunakan metode, karena hal itu justru membuat proses
pemahaman konsep menjadi tidak mantap. Pilih beberapa metode saja yang dianggap
paling tepat untuk mengajarkan materi tersebut.
Pada akhir proses belajar mengajar, seharusnya Bu Is
memberikan pemantapan dan kesimpulan, supaya siswa lebih paham terhadap materi
yang diajarkan.
Sebelum mengajar seharusnya Bu Is sudah menguasai materi
sehingga dalam pelaksanaannya berjalan dengan lancar, jelas, dan agar yang
disampaikan mudah di serap oleh siswa.
5. Pemecahan masalah
Jika diamati lebih dalam, kasus yang muncul dalam
pembelajaran Bu Is adalah karena kurang menguasai materi. Padahal salah satu
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi
professional. Artinya ia harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam dari
bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memiliki metode yang tepat serta
mampu menggunakan berbagai metode dalam PBM. Guru juga harus memiliki
pengetahuan luas tentang landasan kependidikan dan pemahaman terhadap murid.
Hal ini juga seperti yang dikemukakan oleh Robert W. Richey
( 1974 ) bahwa ciri – ciri profesionalisasi jabatan guru salah satunya adalah
para guru di tuntut memiliki pemahaman serta ketrampilan yang tinggi dalam hal
bahan pengajar, metode, anak didik dan landasan kependidikan.
Johnson ( 1980 )
menjabarkan cakupan kemampuan
professional guru diantaranya adalah penguasaan materi pelajaran yang etrdiri
atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan
dari bahan yang diajarkannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penguasaan materi
bagi seorang guru adalah mutlak adanya. Jadi untuk mengatasi kasus tersebut di
atas, hal yang paling penting yang harus dikerjakan adalah peningkatan
kompetensi guru dengan cara rajin membaca, menerapkan dan mengembangkan
ilmunya. Dengan langkah seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas
guru yang berimbas pada peningkatan prestasi siswa. Jadi kasus di atas tidak
akan terulang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Lugas, Cerdas, Santun dan Mendidik